Aku seperti bunga matahari yang selalu mengejar sinar matahari, hanya melihat pada dia: matahariku.
Aku mengagumi kedalam pikirannya, caranya memandang hidup.
Aku begitu terpesona hingga tanpa sadar hanya mengejar bayang-bayang.
Aku menghabiskan waktu dan tenaga untuk mendongak sampai lupa kemampuanku sendiri.
Aku bahkan mengabaikan suara lirih didasar hatiku.
Aku buta dan tuli.
Dan disatu titik aku tersungkur.
Saat itulah aku mulai bertanya,
“Apakah dengan menjadi seperti dia, aku pun akan dicintai?
Morning Light - Windy Puspitadewi
No comments:
Post a Comment